Pendahuluan
Marsilea crenata Presl. adalah tanaman yang dikenal dalam pengobatan tradisional dan memiliki berbagai khasiat terapeutik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi toksisitas ekstrak n-heksana dan etanol 96% dari Marsilea crenata terhadap sel human fetal osteoblast (hFOB 1.19) menggunakan metode MTT assay, untuk menentukan potensi keamanan penggunaan ekstrak ini dalam aplikasi klinis.

Metodologi
1. Persiapan Ekstrak:

  • Pengambilan Sampel: Daun Marsilea crenata dikumpulkan dan dikeringkan.
  • Ekstraksi: Ekstraksi dilakukan dengan pelarut n-heksana dan etanol 96% secara terpisah menggunakan metode maserasi. Ekstrak dikonsentrasikan dan disiapkan dalam berbagai konsentrasi untuk pengujian.

2. Kultur Sel Human Fetal Osteoblast (hFOB 1.19):

  • Kultur Sel: Sel hFOB 1.19, sel osteoblast manusia, dikulturkan dalam medium pertumbuhan yang sesuai dan dipelihara dalam kondisi laboratorium yang terkontrol.

3. Pengujian Toksisitas:

  • Pemberian Ekstrak: Sel hFOB 1.19 diberi perlakuan dengan ekstrak n-heksana dan etanol 96% dari Marsilea crenata pada konsentrasi yang berbeda (misalnya 10 µg/mL, 50 µg/mL, 100 µg/mL, 200 µg/mL) selama periode inkubasi yang ditentukan.
  • Kontrol: Kontrol negatif (medium tanpa ekstrak) dan kontrol positif (senyawa toksik yang diketahui, seperti cisplatin) disertakan.

4. Metode Pengujian:

  • Uji MTT: Aktivitas toksisitas diukur dengan menggunakan metode MTT assay, yang menilai viabilitas sel berdasarkan kemampuannya untuk mengubah MTT menjadi formazan. Sel yang hidup akan menghasilkan formazan dari MTT.
  • Analisis Data: Penyerapan formazan diukur menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 570 nm. Data viabilitas sel dihitung dan dianalisis untuk menentukan efek toksik ekstrak.

5. Analisis Data:

  • Evaluasi Toksisitas: Persentase viabilitas sel dihitung berdasarkan penyerapan formazan. Hasil dibandingkan antara kelompok perlakuan ekstrak dan kontrol untuk menilai potensi toksisitas.
  • Interpretasi: Hasil toksisitas diinterpretasikan untuk menentukan konsentrasi ekstrak yang aman dan dosis yang menyebabkan efek toksik signifikan.

Hasil dan Pembahasan:

  • Toksisitas Ekstrak n-Heksana:
    • Konsentrasi Rendah (10 µg/mL): Tidak menunjukkan penurunan viabilitas sel yang signifikan dibandingkan dengan kontrol negatif.
    • Konsentrasi Menengah (50 µg/mL dan 100 µg/mL): Menunjukkan penurunan viabilitas sel yang signifikan, menunjukkan adanya efek toksik pada konsentrasi tersebut.
    • Konsentrasi Tinggi (200 µg/mL): Menunjukkan penurunan viabilitas sel yang signifikan, dengan potensi toksik yang lebih jelas.
  • Toksisitas Ekstrak Etanol 96%:
    • Konsentrasi Rendah (10 µg/mL): Tidak menunjukkan penurunan viabilitas sel yang signifikan.
    • Konsentrasi Menengah (50 µg/mL dan 100 µg/mL): Menunjukkan penurunan viabilitas sel yang signifikan.
    • Konsentrasi Tinggi (200 µg/mL): Menunjukkan penurunan viabilitas sel yang lebih jelas, dengan efek toksik yang lebih tinggi.

Kesimpulan:
Ekstrak n-heksana dan etanol 96% dari Marsilea crenata menunjukkan efek toksik pada sel hFOB 1.19, dengan toksisitas yang lebih tinggi pada konsentrasi yang lebih tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa ekstrak ini memiliki potensi toksik yang perlu dipertimbangkan dalam aplikasi klinis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi mekanisme toksisitas dan menentukan dosis yang aman untuk penggunaan terapeutik.